Kamis, 17 November 2011

FENOMENA KOPI



Tiada hari tanpa minum kopi.................................
Kayaknya, tidak akan lengkap memulai hari ini tanpa nyeruput apa yang namanya kopi. Kopi bukan lagi sebagai minuman penghilang rasa kantuk, namun sudah menjelma menjadi sebuah gaya hidup. Dimana-mana mulai menjamur kedai-kedai kopi  ternama. Selain itu, produksi kopi mulai dijual dengan sachet yang sangat praktis. Tinggal dituang  oleh air panas, maka jadilah minuman yang  suedep untuk memulai hari.

Terlepas dari kandungan kafein yang  bercokol di dalam secangkir  kopi yang masih diperdebatkan, konsumsi masyarakat dunia  terhadap jenis minuman yang tidak hanya hitam itu semakin  meningkat. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu  1998-2000 saja. Diperkirakan pada  tahun 2012, produksi kopi dunia akan mencapai 8 juta ton per tahun.

Biar tambah seru, berikut adalah sejumlah fakta unik yang patut kita ketahui:

1.       Kopi yang tiap hari kita minum ternyata memiliki sejarah  panjang. Sejarah kopi diawali dari cerita  seorang  penggembala kambing Abessynia (sekarang namanya  Ethiopia) yang menemukan tumbuhan kopi sewaktu ia menggembala, kira-kira sekitar abad ke-9 masehi. Dari sana lalu menyebar ke daratan Mesir dan Yaman, dan kemudian  pada abad 15 menjangkau lebih luas lagi ke Persia , Mesir, Turki dan Afrika utara. Namun ada yang mengatakan sejarah  kopi ini berawal dari Abessynia juga, tapi lain cerita, di mana Ali al-Shadili yang gemar meminum sari biji kopi untuk  membuatnya tetap terjaga demi  menjalankan shalat malam. Dari sinilah akhirnya khasiat kopi menyebar sebagai minuman penghilang kantuk. 

2.       Mungkin kopi yang paling unik dan paling enak rasanya adalah kopi  luwak. Konon kabarnya kopi yang asli dari Indonesia ini diperoleh dengan cara unik: biji kopinya diambil dari kotoran luwak (binatang sejenis kucing liar). Padahal kopi ini dihasilkan dari tanaman kopi biasa, hanya buah kopi yang sudah matang  di pohonnya itu dimakan luwak. Yang menyebabkannya  istimewa adalah insting luwak  yang hanya memilih buah kopi  terbaik untuk dimakan. Selain itu karena produksinya sangat  sedikit dan rasanya selangit, maka harganya pun naudzubilah
mahal nian. Bayangkan, harganya US$ 300 sampai US$ 600 per kilogram! Namun, tahukah Anda, ternyata kopi luwak itu keberadaannya saat ini sudah tidak eksis lagi. Ada banyak faktor, mulai dari berkurangnya lahan tanaman kopi hingga semakin berkurangnya satwa luwak di alam liar. Untuk itu, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) berupaya meningkatkan produksi kopi luwak  dengan menangkarkan kembali luwak yang akan disebar di Kebun Percobaan Andungsari, Kabupaten Bondowoso, Jawa timur.

3.        Kopi ternyata tidak begitu saja menjadi salah satu minuman
favorit dunia yang digemari. Awalnya di Italia, pendeta-pendeta
melarang umatnya minum kopi dan menyatakan bahwa
minuman kopi tersebut dimasukkan sultan-sultan muslim untuk
menggantikan anggur. Bukan hanya melarang tetapi juga
menghukum orang-orang yang minum kopi. Tidak hanya di
Italia, di tahun 1656, Wazir dan Kofri, Kerajaan Usmaniyah,
mengeluarkan larangan untuk membuka kedai-kedai kopi.
Bukan hanya melarang kopi,  tetapi menghukum orang-orang
yang minum kopi dengan hukuman cambuk pada pelanggaran
pertama. Di Swedia, konon Raja Gustaff II pernah menjatuhkan
hukuman terhadap dua orang  saudara kembar. Yang satu
hanya diizinkan meminum kopi dan yang satu lagi diizinkan
hanya nyeruput teh. Siapa yang  terlebih dahulu mati, maka
dialah yang bersalah dalam satu tindak pidana yang dituduhkan
terhadap mereka. Ternyata yang mati duluan adalah peminum
teh pada usia 83 tahun. Gara-gara itulah, masyarakat Swedia
menjadi sangat tergila-gila dengan kopi, bahkan paling fanatik
di dunia. Sehingga sampai sekarang negara-negara
Skandinavia kini peminum kopi tertinggi per kapita di dunia.
         Setiap orang bisa menghabiskan 12 kg lebih per tahun. 

4.      Dulu awalnya,  Indonesia merupakan  pengekspor kopi
terbesar dan terbaik di dunia. Dan tahukah Anda, hal itu
terjadi sebelum tahun 1880-an, dimana pada tahun tersebut
terjadi wabah hama karat daun yang memusnahkan kopi
arabika yang ditanam di bawah ketinggian 1 km di atas
permukaan laut, dari Sri Lanka  hingga Timor. Brasil dan
Kolombia akhirnya mengambil alih peran sebagai eksportir kopi
arabika terbesar, sampai kini. Dan pada masa jaya itu, industri
kopi di Jawa pernah berpameran di AS untuk memperkenalkan
kopi, sehingga publik AS mulai mengenal kopi dan menjuluki
minuman itu dengan nama Java.

Sumber : http://radikalizm666.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanx 4 comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...