Sopan santun ialah suatu tingkah laku yang
amat populis dan nilai yang natural. Sopan santun sebagai sebuah konsep nilai
tetapi bukan dipahami. Sopan santun sebuah ideologi yang memerlukan
konseptualisasi. Itulah pengertian umum dari sopan santun. Menurut saya pribadi
sopan santun itu adalah sikap seseorang terhadap apa yang ia lihat, ia rasakan,
dan dalam situasi, kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum,
dan taat kepada suatu peraturan. Sikap sopan santun yang benar ialah lebih
menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Dari tutur bicara pun
orang bisa melihat kesopanan kita. Baik/buruk, misalnya lagi dalam situasi yang
ramai dimana kita akan melewati jalan itu, jika kita sopan pasti kita akan
mengucapkan kata permisi pak, bu…..dalam berteman pun seperti itu lebih
menghargai pendapat teman walaupun pendapat itu berbeda, sebenarnya pengertian
sopan santun ini sudah umum. Dan mungkin semua orang sudah mengerti apa itu
sopan santun, karna sifat ini telah ditanamkan sejak kecil pada diri individu
tersebut. Dan bagaimana kita mengembangkannya saja. Dalam kehidupan kita dan
disekitar kita.
Terkadang sopan santun itu hilang pada diri
kita, ketika kita sedang berhadapan dengan orang lain yang menyebalkan, contoh
kecilnya saja, ketika kita berbelanja di suatu mall, kita bertanya pada si
pelayan dengan baik-baik, tapi si pelayan ini malah menjawabnya dengan ketus,
apalagi kalau kita menawar-nawat, dan hanya lihat-lihat tapi akhirnya tidak
jadi membeli pasti si pelayan itu akan memasang muka ketus dan perkataan tidak
enak, padahal pembeli itu kan raja.
Sopan santun dapat dipengaruhi oleh apapun dan
hal apa saja. Misalnya sopan santun yang buruk disebabkan oleh lingkungan yang
tidak ada tata tertibnya, individu yang tak pernah mengenal pentingnya
kepribadian, kurangnya pengenal sopan santun yang diajarkan oleh orang tua
sejak dini, pembawaan diri individu itu sendiri. Kemudian sopan santun yang
baik dapat dipengaruhi oleh latar belakang individu itu sendiri. Pendidikan yang
cukup, pembawaan diri yang baik terhadap situasi apapun, tutur kata yang
dijaga, terkadang faktor gen juga dapat mempengaruhi individu tersebut.
Bagaimana nantinya setiap orang memiliki sikap sopan santun tetapi hanya
kadarnya saja yang berbeda dan bagaimana kita mengembangkan sikap itu ?!
sopan santun bisa dilakukan dimana saja dan
kapan pun itu. Seperti didalam kelas dalam situasi dosen sedang menjelaskan
materi lalu kita harus memperhatikan seseorang yang ada didepan kita. Dengan
menunjukan sikap yang memperhatikan, mendengarkan dengan baik, dan bila
bertanya pun harus dengan yang baik, kekurangan individu seseorang secara
fisik, akan tertutup rapi dan tidak terlihat jika di bungkus dengan sikap dan
inerbeuty yang ada. Mungkin sifatnya yang begitu berhati emas yang mampu
menutupi kekurangannya. Lalu dalam perjamuan makan di meja makan semua nasi
harus bersih dari apapun. Tidak boleh bunyi, dan harus menggunakan sendok dan
garpu, setelah selesai makan sendok dan garpu diletakan secara silang dengan posisi
sendok diatas dan garpu dibawah. Masih banyak lagi dengan pengertian sopan
santun yang lebih spesifik dan mudah dimengerti, ini hanya bagian penglihatan
saja secara kasat mata..
Pentingnya Sopan Santun:
1.
Sopan Santun terhadap Diri Sendiri
Sopan
santun diidentikkan untuk menghormati orang lain. Seharusnya, terlebih dahulu
kita harus menghormati bahkan menghargai diri sendiri. Siapakah yang pertama
kali mengormati diri sendiri? Diri kita. Mengapa? Bila kita tidak bisa
menghormati dan menghargai diri sendiri, bagaimana cara orang bisa menghormati
kita, berlaku sopan terhadap kita. Misalkan, tidak berpakaian secara tepat,
dimana orang lain memakai kemeja dalam acara peresmian, sedangkan kita memakai
kaos oblong, pandangan tersebut bukanlah hal yang enak untuk dilihat bukan?
Kita saja tidak bisa sopan dalam berpakaian, bagaimana orang lain bisa
menghormati kita.
Mulailah
dari diri sendiri, baru disitu kita akan lebih menyadari tentang pentingnya
sopan santun terhadap orang banyak.
2.
Sopan Santun terhadap Keluarga
Sebelum
masuk dalam tahap menghormati orang lain atau pergaulan terlebih dahulu kita
menghormati “seseorang” yang lebih dekat dengan kita. Bukan hanya, ayah, ibu,
kakak, dan adik tapi juga, sepupu, keponakan, paman- bibi, kakek- nenek, buyut,
dst. Dengan pendekatan berbeda masing- masing orang sangat diperlukan oleh
mereka untuk menjadi seseorang yang dihormati.
3.
Sopan Santun terhadap Pergaulan
Dalam
tahap ini, seseorang diharuskan menghormati siapa saja, baik gender, ras,
agama, suku, jabatan, dll. “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti walaupun
berbeda- beda tetapi tetap satu jua’. Sangat berkaitan dengan sopan santun,
meskipun ras, agama, etnis, jabatan harus tetap saling menghormati. Tanpa
melihat lebih muda- lebih tua, kaya- miskin, jabatan terendah dengan yang
tertinggi, keyakinan yang dianut, dll.
4.
Sopan Santun terhadap Lingkungan
Membuang
sampah pada tempatnya! Begitulah hal yang seharusnya dilakukan, buakan hanya
untuk orang banyak tapi juga untuk diri sendiri. Ini salah satu cara yang
paling mudah untuk menghormati lingkungan. Sayangnya, ini adalah hal yang
paling sulit dilakukan di tanah air tercinta ini. Tidak perlu jauh- jauh,
perhatikan lingkungan rumah yang menjadi tempat tinggal kalian. Apakah benar-
benar tak ada sampah sekecil apapun, bungkus permen, samaph rautan pensil,
sebetulnya bisa dibilang jorok. Saya yakin tiap orang menyukai kebersihan dan
keindahan tapi untuk mewujudkannya yang memerlukan kerja keras yang besar.
Kembali lagi pada sopan santun terhadap diri sendiri, dengan menanamkan untuk
membuang sampah pada tempatnya, dengan bungkus permen dilipat- lipat sampai
menemukan tempat sampah lalu membuangnya.
Bukan
hanya sampah, lingkungan sekolah, dengan tidak terlambat masuk, menghormati
waktu yang ada, lingkungan wisata, berkunjung ke rumah saudara, ke tempat
beribadah dengan tidak berisik, ke bioskop, dan lain- lainnya.
5.
Sopan Santun terhadap Orang Lain
Untuk
menghormati seseorang tidak perlu harus mengenal orang itu terlebih dahulu.
Kita harus menghormati seseorang yang kita kenal maupun tidak. Misalkan, jalan
pengguna pejalan kaki digunakan beberapa pengendara motor. Tentunya pengendara
motor tidak menghormati pejalan kaki karena hal tersebut mengganggu aktivitas
pejalan kaki. Atau menyerobot antrian saat di bioskop, secara langsung akan
banyak pihak yang dirugikan terutama para pengantri yang mengantri dengan
tertib. Tentunya, mereka tidak akan menghormati si penyerobot tersebut karena
mereka juga merasa tidak dihormati oleh penyerobot antrian itu.
Sopan
santun sangat penting dalam kehidupan kita. Cara yang paling mudah agar bisa
diterima di masyarakat dan lingkungan. Cobalah menghormati diri sendiri dahulu,
baru kita akan bisa lebih memahami bagaimana cara menghormati orang lain.